Fathering
Hi everybody ! :)
Sekarang , berhubung g lg ada waktu senggang , gue pengen sgare tentang sesuatu ke kalian semua .
Gue bakal share ke kalian tentang apa yang udah gue denger dari kotbah sabtu kemaren di gereja .
Kotbah nya sendiri cukup membuat gue tersadar akan sesuatu , yaitu tentang 'relationship' kita dengan orang lain , yang nanti ny akan membimbing kita di masa depan .
Oke gue mulai aj sekarang.
Jadi , kemaren itu tema kotbah nya itu 'Fathering' .
Apa sih 'fathering' itu ?
Fathering punya kata dasar yaitu ' father' yang artinya lu semua juga pasti tau lah , artinya 'ayah' atau bisa juga ' bapa'.
Jadi, Fathering itu , gue simpulin aja bermakna ' membapai'.
Fathering berarti nyambung2 ny ke arah tentang hubungan kita dengan seseorang yang bisa kita sebut sebagai Bapa .
Bapa ada 2, Bapa jasmani , sama Bapa rohani .
Bnedanya ?
Bapa jasmani , kita ga bisa milih siapa bapa jasmani kita kan ? Coz semua itu uda ditentuin dari awal . Nah, kalo bapa rohani , kita bisa milih.
Sebenernya buat ap c bapa rohani itu ? Bukankah cukup kita memiliki bapa jasmani sebagai figur ayah buat kita ?
Di sini gue mau menekankan betapa penting y kita memiliki figur ' bapa rohani ' dalam hidup kita .
Figur seorang Bapa itu , untuk mengcover kita atau untuk melindungi kita
Jadi kesimpulan nya, bapa jasmani yaitu ' bokap kita' mengcover kita dalam urusan jasmani kita, sedangkan bapa rohani, mengcover bagian dari rohani kita. Jadi, misal nya kita lg punya masalh, bap rohani ini lah yang selalu ada waktu buat kita buat bantu kita, nenangin kita.
Tadi gue dah sempet nyinggung 'fathering' berarti nyambung nya ke arah'realtiponship'.
Y kan ? Berarti kiat menjalin sebuah hungan dengan bapa rohani kita.
Nah, di sini kita harus bener2 milih siap sih yang bisa mengcover kita.
Tapi , jangan salah mengartikan juga .
Walau kita pilih bapa rohani kita yang 'waah banget' artinya yang iman ny bener2 kuat, rajin pelayanan, berkharisma, itu ga menjamin kita bakal se wahhh dia juga.
Jadi, semua ny itu tergantung kita juga. Kita bisa sehebat dia, tapi justru bisa ga ada apa2 ny malah, atau bahkan kita bisa lebih hebat dari dia.
Intinya, semua nya itu balik ke diri kita masing-masing lagi. Toh, kita juga yang menjalani nya.
Oke. Gue kasih contoh tokoh alkitab deh biar lu orang bisa lebih ngerti lagi .
Kalian tau lot kan?
Dia punya bapa rohani , abraham . Abraham diberkati bangett sama Yesus . Kita pasti tau itu .
Bayangin deh , Lot punya bapa rohani abraham yang sangat hebatt. Tapi kalian tau gimana kehidupanya Lot? Ga bagus kn?
Kenapa ? Karena dia hidup di pergaulan dan tempat yang salah .
In contoh dari seseorang yang ga se waah bapa rohani nya.
Gue kasih contoh lain. Kejadian (39 :1-6)
Tau kisah Yusuf yang dijual sama saudara2nya kan ? Dia dijual ke tanah Mesir dan akhir nya dijadikan budak di sana. Tetapi dia selalu diberkati segala yang dilakukannya oleh Yesus.
Potifar melihat bahwa Yusuf selalu diberkati, maka Potifar memberiannya kuasa atas rumah nya dan segala yang dimilikinya ke Yusuf.
( Kej 39:5)
"Sejak ia memberikan kuasa atas dalam rumah nya dan atas segala milik nya kepada Yusuf,Tuhan memberkati rumah orang Mesir itu karena Yusuf, sehingga berkat Tuhan ada di atas segala milik nya, baik yang di rumah maupun yang di ladang".
Nah, dah pada tau kan, gimana effect ny kalo kita berhubgungan dengan orang yang diberkati Tuhan ?
Hebat bangett.
Dari sini kita harus ny bisa nyimpulin, kalo pergaulan itu penting banget. Kita harus bener2 milih mana temn yang baik untuk kita temenin. Bukan nya gue ngajarin lu orang ga boleh temen sama orang yang ga baik, bukann. Tpi, memilih sahabat yang radikal untuk dekat sama kita, membimbing kita.
Lu DEKET sama 'a' yang kehidupannya bruta' , lama2 lu juga bakal ikut2an brutal , kalo lu DEKET sama 'b' yang baik , yang deket sama Tuha, so pasti lu jga bakal deket sama Tuhan. Pecaya dehh, uda banyak contoh2 nya. Contoh Yusuf itu cuman sebagian kecil dari kisah ini,.
Hmm. Yauda deh . Enough for this time.
Moga2 tulisan gue in I bermanfaat . Maap kalo ada salh pengetikan. Haha. Maklum.
Ok then .
Gbu all :)
0 comment:
Posting Komentar